Susunan gigi nggak rapih? Solusi pertama yang kamu temukan pasti yakni untuk memasang behel gigi. Ya, behel gigi yakni metode pemulihan susunan gigi yang paling terkenal dan populer.
Bahkan beberapa tahun yang lalu, sempat ada tren memakai behel gigi cuma untuk fashion, lho. Tak ketahui usia dan jender, behel gigi punya satu misi, yakni memulihkan keindahan gigi kamu!
Meskipun behel gigi telah benar-benar kerap dipakai, masih banyak yang masih memiliki mengerti yang salah terhadapnya. Hasilnya, pemakaian behel gigi jadi nggak optimal, atau gigi yang hakekatnya bisa rapih menjadi terlantar.
Ingin tahu apa saja mitos-mitos perihal behel gigi yang hingga dikala ini masih banyak banget diandalkan? Yuk, simak review berikut!
1. Menggunakan behel berarti semestinya bendung sakit bertahun-tahun
Memang bagi kamu yang pertama kali memakai behel gigi, pasti akan terasa kurang nyaman. Atau pun ada yang merasa kesulitan untuk makan dikala-dikala pertama.
Hal ini cuma dikarenakan oleh gusi pada bagian dalam bibir yang masih belum terbiasa dengan adanya kawat. Kecuali itu, tekanan yang dijadikan dari kawat juga bisa menyebabkan mulut terasa kurang nyaman sementara
Tetapi, ke-enggaknyamanan ini cuma akan berlangsung slot qris sejenak. Umumnya cuma dua hingga dengan lima hari pertama, kok. Kawat gigi yang dipakai untuk behel dikala ini lebih fleksibel dibandingkan dengan kawat kaku yang dipakai beberapa tahun yang lalu. Jadi, kuatnya tarikan kawat juga nggak akan sekeras kawat gigi zaman dulu.
2. Kawat semestinya diganti setiap kunjungan ke klinik
Yang namanya memakai behel telah semestinya kamu menjalankan kontrol dengan dokter gigimu secara rutin beberapa minggu sekali. Berarti kan, terdapat pengerjaan pemulihan yang sedang berlangsung.
Dokter gigi akan mengecek situasi gigi dan kawat yang dipakai. Ketika ini banyak yang berdaya upaya seandainya mengunjungi dokter gigi yakni saatnya kamu mengganti kawat gigi.
Karena alasan inilah banyak orang menjadi ragu untuk memasang behel karena akan mengulang-ngulang pengerjaan pemasangan setiap beberapa minggu.
Riilnya, karena variasi kawat yang dipakai dikala ini telah fleksibel, kawat nggak akan kerap rusak atau keluar dari gigi. Jadi, nggak perlu senantiasa diganti. Cukup dikendalikan.
Meskipun semacam itu, seandainya kawat telah nggak cepat atau keluar dari gigi, kamu tetap semestinya menggantinya demi alasan kesehatan dan kenyamanan.
Pengerjaan penggantian kawat juga memakan waktu sekitar 20 hingga 30 menit. Jika kamu memakai metode behel Damon, kamu nggak perlu menunggu lama dikala mengganti kawat gigi.
3. Gigi nggak akan semrawut lagi
Mungkin masih banyak yang berdaya upaya bahwa susunan gigi akan selamanya rapih setelah memakai behel gigi. Tetapi, kenyataannya nggak semacam itu, lho! Gigi dan gusi termasuk organ yang konstan bertumbuh semasa muda.
Ketika kamu memakai behel gigi, tekanan kawat menarik gigi yang miring kembali ke daerah semestinya. Karena “dipaksa” untuk bergeser, gigi akan kembali ke daerah semula dikala behel gigi dilepas.
Karena itulah, setelah melepas behel gigi, kamu masih semestinya tetap memakai retainer untuk membendung bentuk gigi selama setahun setelah melepas behel gigi.
Setelah gigi dan gusi telah terbiasa, baru deh kamu bisa hening, senyum cerah, dan nggak takut gigi kamu beralih ke posisi lama!
4. Menggunakan behel gigi semestinya sekencang-kencangnya
Secara akal, mungkin memang lebih masuk akal seandainya behel gigi yang cepat akan membentuk gigi dengan lebih cepat. Tetapi kenyataannya, tarikan kawat yang terlalu cepat bisa merusak tulang gigi dan bagian sekitarnya.
Kembali lagi, setiap posisi yang berbeda pasti membutuhkan tekanan dan tingkat kekencangan yang berbeda pula. Ada yang terlalu miring mungkin butuh tarikan lebih ekstra, ada yang telah rapi dan tak perlu.
Tarikan yang terlalu kuat juga bisa menyebabkan gigi bergeser ke arah yang nggak diinginkan. Bukannya merapihkan posisi dan susunan, posisi gigi pun akan menjadi semakin miring dan pengerjaan pembentukan posisi gigi pun akan menjadi lebih lama.